Andi Abdul Khaliq Syukur, Nurlela, Putri Kusuma Sari
Humor Manzai “ダウンタウンDowntown” dengan Analisis Script-Based Semantic
Theory of Humor (SSTH) Salvatore Attardo
PENDAHULUAN
Humor adalah tindakan atau perkataan lucu secara lisan dan penglihatan secara
spontan yang bisa memancing tawa pendengar dan penontonnya (Maghfiroh, 2018). Salah
satu kajian yang membahas humor adalah linguistik humor (Setiyanto, 2018). Linguistik hu-
mor adalah esensialis atau teleologis (pendekatan sosiolinguistik) (Sri et al., 2021). Fakta ini
membedakan teori linguistik dari pendekatan sosiologis, sastra dan psikologis yang tidak
mementingkan hakikat dari pertanda lucu (Rokhmansyah, 2016), tetapi dengan kenyataan dari
hasil dan penerimaan mereka, serta perkembangan mereka (Khoiri, 2012).
Beberapa acara humor atau komedi di Jepang, seperti kyogen, rakugo, owarai dan
manzai menjadi salah satu acara yang digemari oleh masyarakatnya. Manzai merupakan seni
melawak yang mulai populer pada zaman Heian (794-1185) dan eksistensinya bertahan
sampai saat ini, hingga menjadi tren dikalangan masyarakat Jepang (Amin & Rasmuin, 2019).
Oleh karena itu, peneliti memilih manzai untuk menjadi bahan penelitiannya. Salah satu yang
paling digemari dalam pertunjukkan manzai adalah downtown (Masniari, 2018), yang
memiliki gaya humor yang sangat khas dan berbeda dari yang lain (Kasman & Supratman,
2019). Gaya humor yang dibawakannya adalah tsukkomi dan boke, manzai dan dialek Kansai.
Dua penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kajian humor adalah Palupi (2014),
dan Anggraini (2014). Pertama, Palupi (2014) membahasa mengenai Bentuk dan Fungsi
Humor dalam Serial Drama Komedi Extra FrancisKarya Whitney Barros. Berdasarkan hasil
penelitian, Palupi menunjukkan bahwa dalam serial drama komedi Extra Français (Apsari,
2020), Episode 1 “L’arrivée De Sam” dan Episode 2 “Sam Fait Du Shopping” memiliki 10
bentuk humor, yaitu bentuk humor sebaris, dua baris, dialog, kalimat topik, surat, salah ucap,
permainan kata, interupsi, salah intonasi, dan pematah (Aisyah, 2018). Selain itu, pada
penelitian ini juga dijelaskan bahwa humor memiliki 3 fungsi (Pauziah et al., 2022), yaitu
sebagai sarana penghibur, sarana untuk mengkritik atau mengejek, dan sarana untuk
menyampaikan atau menjelaskan sesuatu secara lebih populer atau menarik (Pane, 2019).
Bentuk humor yang paling dominan adalah bentuk humor dialog (Suaib et al., 2019). Fungsi
humor yang paling dominan adalah fungsi humor sebagai sarana penghibur. Kedua,
Anggraini (2014) membahas tentang sisi humor melalui pragmatik yang terdapat dalam
Modern Family Season 4. Penelitian Anggraini mengungkap tiga temuan. Pertama, terdapat
empat jenis pelecehan pepatah yang digunakan oleh para karakter untuk menciptakan humor
di Modern Family Season 4, yaitu pepatah kuantitas, maksim kualitas, maksim relasi, dan
maksim santun. Dari empat pepatah, maksim kualitas cenderung digunakan untuk