Citra Dewi, Septi Ayu Maulani dan Cher Novita
Pergeseran Bentuk dan Makna Pada Terjemahan 4 Lagu Indonesia yang
Diterjemahkan ke Dalam Bahasa Jepang Oleh Hiroaki Kato
terjemahan tersebut. Maka untuk memperoleh hasil penerjemahan yang wajar dan mudah
dimengerti, kesepadanan makna lebih diutamakan dari pada kesepadanan bentuk.
2. Pergeseran dalam Penerjemahan
2.1 Pergeseran Bentuk
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori pergeseran bentuk menurut Catford
(1965) dan teori pergeseran makna menurut Simatupang (1999). Menurut Catford
(1965:73–80), pergeseran bentuk dapat digolongkan menjadi dua jneis yaitu, pergeseran
tataran (level shift) dan pergeseran kategori (category shift).
a. Level Shift ( pergeseran tataran)
Catford (1965:73–75) menyatakan bahwa level shift terjadi ketika suatu ekspresi dalam
bahasa sumber (Bsu) memiliki padanan dalam bahasa sasaran (Bsa) pada level yang
berbeda. Sebelumnya Catford (1965:3) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan level
disini adalah strukturisasi dimensi bahasa berdasarkan pada substansi fonik, substansi
grafik dan substansi situasi. Level shift yang dimaksud adalah pergeseran yang terjadi dari
tingakatan grammar ke lexis atau sebaliknya. Artinya, karena perbedaan tata bahasa maka
tataran gramatikal dalam suatu bahasa harus diterjemahkan menjadi tingkat kata (lexis)
dalam bahasa lain. Misalnya dalam bahasa Indonesia, dengan menggunakan kata
“sudah‟ atau “telah‟ (Machali 1998:14).
b. Category shift ( pergeseran kategori)
Dalam proses penerjemahan terdapat perubahan atau pergeseran bentuk untuk mencapai
kesepadanan (equivalence) antara Bsu dan Bsa. Menurut Catford (1965:75–80), pergeseran
itu dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu structure shift, class shift, unit shift, intra
shift.
1)
Pergeseran struktur ( structure shift)
Pergeseran struktur adalah pergeseran yang terjadi karena adanya perubahan pada
tararan kata dalam Frasa atau klausa pada proses penerjemahan, misalnya dari frasa
berstruktur diterangkan-menerangkan (DM) menjadi frasa berstruktur menerangkan-
diterangkan (MD).“Shift from MH ( Modifier + Head) to MHQ ( Modifier Head
Qualifier)” (Catford 1965:145).
2)
Pergeseran Kelas Kata ( Class Shift)
Pergeseran kelas kata terjadi ketika jenis kata tertentu pada bahasa sumber bergeser
menjadi jenis kata lainnya pada bahasa sasaran, misalnya dari kelas kata nomina
menjadi verba atau adjektiva dan sebaliknya.
3)
Pergeseran Unit ( unit Shift)
Pergeseran unit merupakan pe rubahan yang terjadi pada tingkat gramatikal (kata,
frasa, klausa, kalimat) dalam menerjemahkan Bsu ke Bsa. Kesepadanan yang dicari
dari tataran bahasa pada bahasa sumber berbeda dalam bahasa sasaran. Bila pergeseran
itu terjadi dari satuan yang lebih rendah ke satuan yang lebih tinggi disebut upward rak
shift. Sebaliknya bila pergeseran itu terjadi dari satuan yang lebih tinggi ke satuan yang
lebih rendah maka disebut downward rank shift.
4)
Pergeseran Sistem Bahasa ( Intra system shift)
Catford (1965:80) menggunakan istilah intra system shift ini untuk kasus-kasus
dimana terjadi pergeseran yang disebabkan oleh tata bahasa yang berbeda dari kedua
bahasa yang terlibat. Dalam hal ini, sebenarnya kedua sistem bahasa dalam Bsu dan
Bsa memiliki sistem yang sepadan secara formal satu sama lain. Bahasa sumber dan
bahasa sasaran terkadang memiliki sistem-sistem yang hampir sama. Tetapi, pergeseran
sistem bahasa dapat terjadi saat penerjemah melibatkan sistem bahasa yang berbeda.