M. Fahmi Reza, Aulia Arifbillah Anwar dan Aditya Dwi Riyanto
Metafora Konseptual dalam Iklan Daring Banner Produk Robot Sosial Perusahaan
Jepang
PENDAHULUAN
Bahasa menawarkan jendela ke fungsi kognitif, yakni memberi wawasan ke dalam
alam, struktur dan pengaturan pikiran dan ide manusia (Starks, 2020) . Asumsi terpenting dari
linguistik kognitif yakni perbedaanya dari pendekatan lain dalam mempelajari bahasa lebih
lanjut, asumsi tersebut berarti mencerminkan sifat-sifat dasar tertentu dan fitur desain pikiran
manusia (Munir, 2018). Bahasa iklan adalah salah satu ragam bahasa yang menarik untuk
dicermati. Bahasa dalam media iklan tentulah bersifat persuasif. Ciri khusus bahasa iklan
antara lain singkat, padat, jelas dan menarik serta didukung oleh peragaan dari model iklan
dengan penyampaian pesan yang sangat bervariasi. Seiring dengan perkembangan teknologi
kini iklan tidak hanya pada media cetak dan penyiaran saja, namun juga di iklankan secara
daring. Salah satu contoh iklan daring adalah banner.
Bahasa dalam iklan daring banner dikemas semenarik mungkin agar mendapat
perhatian dari pembeli (Firdaus, 2021). Salah satu caranya adalah dengan penggunaan majas
metafora. Penggunaan metafora dalam sebuah iklan mampu menyihir sasaran konsumen
untuk membeli produk yang diiklankan. Metafora juga dapat digunakan untuk menampung
dan menyampaikan pesan dalam sebuah promosi iklan. Hal ini bertujuan agar setiap penerima
pesan bisa mengalami kesamaan pengalaman tentang suatu produk dengan pengalaman yang
lain sehingga iklan bisa lebih menggugah dan memicu keingintahuan setiap konsumen
tentang suatu produk atau pesan layanan yang dipromosikan.
Dalam penelitian ini, terdapat dua penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
penelitian bahasa iklan, yaitu Wakhit&Saifudin (2014) dan Maemunah (2017). Penelitian
pertama membahas tentang pemaknaan metafora dalam headline majalah iklan motorfan
Jepang edisi bersama volume 56. Teknik pengumpulan data menggunakan Metaphor
Identification Procedure (MIP). Dalam iklan motorfan Jepang edisi bersama volume 56,
terdapat 10 jenis metafora konvensiona dan 1 jenis metafora kreatif. Berdasarkan sudut
pandang orang Jepang, penggunaan metafora lebih efektif dan efisien baik dalam bahasa,
maksud, dan tujuannya tersampaikan dengan jelas kepada pembaca sehingga tidak
memunculkan ambiguitas, seperti halnya yang diinginkan oleh pengiklan. Penelitian kedua
membahas metafora Jepang dalam iklan majalah Ve ry edisi 9. Semantik kognitif digunakan
dalam menganalisis penggunaan kata-kata dan kalimat yang terdapat pada iklan majalah Ve ry
edisi 9. Berdasarkan analisis data, metafora yang dominan digunakan dalam iklan produk