Tanda Kejepangan Pada Kemasan Roti Sharon Bakery Serial Doraemon
Keywords:
Tanda Kejepangan, Semiologi, Penanda dan Petanda, Kemasan, Roti Sharon BakeryAbstract
Penelitian ini menganalisis relasi tanda pada kemasan roti Sharon Bakery serial Doraemon, serta menganalisis makna ilustrasi serial Doraemon pada kemasan roti Sharon Bakery serial Doraemon. Penelitian ini menggunakan teori semiologi Roland Barthes (1972) untuk menganalisis relasi tanda kemasan, teori konsumsi Simmel (1992) dan Paul Willis (1990), kemudian struktur kemasan dikaitkan dengan struktur kemasan pada kemasan roti Sharon Bakery. Metode analisis yang digunakan dari hasil analisis semiologi adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer adalah kemasan roti Sharon Bakery produksi PT. Multi Star Rukun Abadi yang terdapat tanda kejepangannya. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, jurnal sebagai penelitian terdahulu dan sumber untuk menjelaskan teori yang membantu menganalisis data primer. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara struktur kemasan berupa warna, ilustrasi, tipografi dan tata letak. Warna disesuaikan dengan warna citra kejepangan, seperti warna tokoh anime Doraemon. Ilustrasi merujuk pada keaslian Jepang dengan penempatan citra populer dan tradisional Jepang. Sedangkan, tipografi Jepang pada kemasan berfungsi untuk konsumen membayangkan keaslian produk Jepang. Oleh karena itu, penggunaan penanda kejepangan pada kemasan roti Sharon Bakery serial anime Doraemon menunjukkan sebagai produk roti yang mengedepankan keaslian melalui budaya populer dan tradisional Jepang. Penanda dan petanda yang ada dalam kemasan yang menghadirkan mitos Jepang berupa kualitas premium, berkaitan dengan sesuatu yang menyehatkan, akuntabel, tren kekinian dan mengglobal yang memengaruhi imajinasi konsumen untuk memilih roti Sharon Bakery serial anime Doraemon.