Nurlela Diksi dan Gaya Bahasa dalam Pidato Susilo Bambang Yudhoyono (Kajian Stilistika)
Keywords:
diksi, gaya bahasa, SBY, pidatoAbstract
Penelitian ini mendeskripsikan tentang diksi dan gaya bahasa yang digunakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato mengenai demo 4 november. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam teks pidato SBY. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan tiga strategi, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan introspeksi. Sumber data berasal dari internet. Analisis data dilakukan dengan metode padan, sedangkan penyajian hasil analisis data ditampilkan dalam bentuk informal. Dari data yang dikumpulkan terdapat terdapat dua puluh empat diksi dan tiga puluh enam gaya bahasa. Pada bagian diksi, terbagi menjadi dua diksi konotatif, satu diksi denotatif, satu diksi indria, enam diksi kedaerahan, tiga diksi ilmiah, satu diksi popular, empat diksi khusus, satu diksi umum, empat diksi abstrak, dan satu diksi konkret. Lalu, pada bagian gaya bahasa terbagi menjadi sembilan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan dua puluh tujuh gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Berdasarkan struktur kalimatnya ditemukan dua kalimat yang menggunakan gaya bahasa paralelisme dan tujuh kalimat menggunakan gaya bahasa repetisi. Berdasarkan langsung tidaknya makna, ditemukan enam kalimat yang menggunakan gaya bahasa aliterasi, dua kalimat yang menggunakan gaya bahasa erotesis, enam kalimat menggunakan hiperbola, sembilan kalimat menggunakan metafora, dua kalimat menggunakan personifikasi, dan dua kalimat menggunakan gaya bahasa antonomasia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam berpidato, SBY banyak menggunakan diksi-diksi dan gaya bahasa.Published
2019-01-02
Issue
Section
Articles