MAKNA VERBA TATERU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK)
Keywords:
makna, polisemi, semantik, verba, tateruAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap polisemi verba tateru dalam kalimat bahasa Jepang. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menurut Sugiyono. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak teknik catat, dan dalam tahap analisis data, penulis mengklasifikasikan makna dasar dan makna perluasan menggunakan teori yang dipaparkan oleh Matsumura et al (1998). Penelitian ini merupakan kajian semantik yang mengungkap makna dasar dan perluasan verba tateru dalam Bahasa Jepang. Data yang digunakan berupa kalimat yang mengandung verba tateru yang bersumber dari korpus nlb.ninjal.ac.jp. Teori yang digunakan dalam analisis hubungan antarmakna dasar dan makna perluasan berdasarkan teori Machida dan Momiyama (Sutedi, 2011). Berdasarkan hasil analisis ditemukan adanya 2 makna dasar dan 18 makna perluasan dari verba tateru. Makna Dasarnya adalah menegakkan 1 data; memasang 1 data. Sedangkan Makna Perluasannya adalah menghasilkan (ombak) 1 data; mengeluarkan (uap) 1 data; mengeluarkan 1 data; mengirim utusan 1 data; membuat (sumpah) 1 data; membuat 1 data; menyebarkan 1 data; mendengarkan 1 data; membuat (teh) 1 data; menutup 1 data; diangkat 1 data; menyelamatkan 1 data; membuat berguna 1 data; mencari nafkah 1 data; menjaga 1 data; mempersiapkan 1data; berteriak keras 1 data. Sementara itu, untuk hubungan makna dan makna perluasannya, terdapat 4 kalimat yang memiliki hubungan secara metafora, 14 kalimat yang memiliki hubungan secara metonimi, sedangkan hubungan secara sinekdok dalam penelitian ini tidak ditemukan sama sekali, sehingga dalam penelitian ini hanya dipengaruhi oleh 2 gaya bahasa saja yaitu, metafora dan metonimi.