Pergeseran dan Teknik Penerjemahan pada Terjemahan Lagu Tabun oleh DeLirik

Abstract

Bahasa Indonesia dan bahasa Jepang adalah dua bahasa dengan rumpun yang berbeda. Sehingga hasil terjemahan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia sering terjadi pergeseran bentuk dan makna.Pergeseran penerjemahan tersebut diakibatkan struktur dan gramatikal yang berbeda antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang sehingga pergeseran penerjemahan terkadang bersifat wajib agar pesan dapat tersampaikan dengan baik ke dalam bahasa sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pergeseran dan teknik penerjemahan pada teks terjemahan lagu berbahasa Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualtitatif. Data dalam penelitian ini berupa lirik dan teks terjemahan lagu tabun dari yoasobi. Sumber data penelitian ini berasal dari kanal youtube DeLirik. Penulis menggunakan metode simak-catat untuk memperoleh data. Penelitian ini menggunakan teori pergeseran bentuk dari Catford (1965), teori pergeseran makna Vinay & Dalbernet (1965), dan menggunakan teori teknik penerjemahan Molina & Hurtado (2002). Dari hasil penelitian terdapat 59 kasus yang menunjukkan pergeseran bentuk dengan rincian 4 kasus berupa pergeseran tingkat, dan 55 kasus berupa pergeseran kategori dengan rincian 18 pergeseran struktur, 5 pergeseran kelas kata, 19 pergeseran unit, 13 pergeseran intrasistem. Sementara itu terdapat 35 kasus pergeseran makna dengan rincian 33 modulasi sudut pandang, dan 2 kasus berupa modulasi cakupan makna. Peneliti juga menemukan penggunaan 9 jenis teknik penerjemahan. Dengan rincian 3 kasus menggunakan teknik adaptasi, 6 kasus teknik amplifikasi, 21 kasus teknik  amplifikasi linguistik, 15 kasus teknik modulasi, 5 kasus teknik kompresi linguistik, 1 kasus teknik deskripsi, 1 kasus teknik reduksi, 8 kasus teknik  transposisi, 9 kasus teknik variasi.