SINONIM TAIKEN DAN KEIKEN DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK)

Abstract

Penelitian ini menganalisis makna antara kata benda 'taiken' dan 'keiken' serta kemungkinan ketersulihan kata benda 'taiken' dan 'keiken' dalam kalimat bahasa Jepang yang diambil dari ninjal.ac.jp. Metode deskriptif menurut Sukmadinata (2017) digunakan untuk penelitian ini dan metode simak catat menurut Mahsun (2005) digunakan untuk pengumpulan data. Analasis data menggunakan teori Hirose & Shoji (1994), terdiri dari 4 data untuk nomina 'taiken' dengan 2 data bermakna pengalaman luar biasa serta 2 data bermakna pengalaman baru, dan 4 data untuk nomina 'keiken' dengan 2 data bermakna pengalaman yang berkesan serta 2 data bermakna pengalaman hidup yang diambil dari situs web ninjal.ac.jp. Hasil penelitian ini menghasilkan analisis hubungan semantik dan ketersulihan dari nomina 'taiken' dan 'keiken' dalam kalimat bahasa Jepang. ‘Nomina taiken’ adalah kata benda untuk pengalaman seseorang yang tidak biasa atau luar biasa, sedangkan ‘nomina keiken’ merujuk pada pengalaman dari tindakan melakukan, melihat, atau mendengar yang menghasilkan pengetahuan atau keterampilan. Ketersulihan nomina taiken dan keiken dalam kalimat Bahasa Jepang dapat terjadi namun, nomina taiken dalam kalimat yang bermakna pengalaman yang benar-benar dialami oleh seseorang tidak bisa digantikan nomina keiken lalu untuk Nomina keiken yang merujuk pada pengalaman fisik tidak bisa digantikan dengan taiken.